Sukandar Lepas Mahasiswa Budi Luhur KKN di Tanah Garo
Orik.or.id || Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tebo menaruh harapan kepada
mahasiswa Universitas Budi Luhur, Jakarta yang melaksanakan Kuliah Kerja Nyata
(KKN) di Desa Tanah Garo, Kecamatan Muara Tabir, Kabupaten Tebo, Jambi, selama
1 bulan kedepan.
Ini disampaikan langsung oleh Bupati Tebo,
Sukandar saat makan pagi bersama sekaligus pelepasan para mahasiswa KKN, di
Pendopo rumah dinas Bupati Tebo, Senin (21/01/2019).
Sukandar berharap kepada mahasiswa KKN agar
dapat menyalurkan dan menerapkan ilmu yang dimiliki untuk kemajuan mmasyarakat
Tebo, khususnya masyarakat Suku Anak Dalam (SAD).
Dia mengatakan, dirinya percaya mahasiswa memiliki pemahaman intelektual yang lebi. Sehingga momen ini dapat digunakan untuk kegiatan bermanfaat untuk seluruh masyarakat luas.
Dijelaskan Sukandar, selama ini Pemkab Tebo
berperan aktif memperhatikan SAD yang berada di wilayah Tebo. Mulai dari
pembebasan lahan, pembangun sekolah, rumah tinggal, pemenuhan kebutuhan
kesehatan dan pendidikan hingga pendampingan bertani atau bercocok tanam.
Untuk lahan, kata Sukandar, sedikitnya 2.000
ha lebih yang telah diserahkan Pemkab Tebo kepada beberapa kelompok SAD.
Sementara, untuk pemenuhan kebutuhan kesehatan dan pendidikan selalu rutin
dilaksanakan.
“Jadi silahkan adi-adik mahasiswa jalankan
program KKN nya. Nanti setelan KKN, saya minta masukannya untuk pengembangan
SAD kedepannya. Mudah-mudahan ada strategi atau pemikiran baru yang mucul dari
adik-adik setelah KKN nanti, “harap dia.
“Selamat datang dan selamat KKN di Kabupaten
Tebo,”tutup Sukandar.
Diketahui, tahun 2019 ini untuk pertama
kalinya Universitas Budi Luhur, Jakarta menerjunkan mahasiswanya KKN di
Kabupaten Tebo. Ada dua kelompok yang masing-masing kelompok terdiri dari 10
orang mahasisw, yang diterjunkan untuk melaksanakan KKN di Desa Tanah
Garo, Kecamatan Muara Tabir.
Dua kelompok mahasiswa KKN ini, nantinya akan
menjalankan program salah satunya adalah pengembangan SAD pada kelompok
Temenggung Ngukir dan Temenggung Ngadap.
Sebelumnya, Yayasan Orang Rimbo Kito (Orik)
gelar pertemuan dengan Yayasan Budi Luhur di Universitas Budi Luhur di Jl. Raya
Ciledug, Petukangan Utara, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Sabtu lalu
(17/11/2019).
Pada pertemuan ini, Yayasan Orik dan Yayasan Budi Luhur sepakat bekerjsama untuk mengembangkan potensi Suku Anak Dalam (SAD) yang berada di wilayah Provinsi Jambi khusunya Kabupaten Tebo.
Kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan nota kesepakatan atau MoU antara Pembina Yayasan Orik, Teguh Suhendro, SH, M. Hum, dengan Yayasan Budi Luhur melalui Universitas Budi Luhur yang diwakili langsung oleh Deputi Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Dr. Ir. Wendi Usino, di Universitas Budi Luhur.
Awal kerjasama, Universitas Budi Luhur akan menurunkan tiga kelompok mahasiswanya untuk melakukan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) di tiga lokasi SAD di Jambi. Sebelum KKN, tiga kelompok ini akan melakukan Pra KKN untuk mengetahui secara detail wilayah, budaya dan tradisi SAD.
“Pra KKN ini penting dilakukan. Disini awal kita mengetahui budaya dan cara pendekatan kepada SAD. Ini akan sangat menentukan keberhasilan program kedepannya,”ujar Teguh Suhendro Ketua Pembina Yayasan Orik didamping Ahmad Firdaus Ketua Yayasan Orik.
“Kami dari pihak Yayasan Orik berharap dengan kerja sama ini bisa memajukan pendidikan dan mengangkat potensi saudara kita di pedalaman, terutama SAD yang di Kabupaten Tebo,”harap Ahmad Firdaus.
Sementara, Deputi Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Dr. Ir. Wendi Usino menyampaikan bahwa, kerjasama ini merupakan salah satu wujud kepedulian Universitas Budi Luhur kepada pendidikan Suku Pedalaman yang ada di Indonesia.
Selain menerjunkan mahasiswanya untuk KKN dibeberapa daerah pedalaman, pihaknya juga telah menyediakan Program Beasiswa Nusantara sejak tahun 2004 lalu.
“Saat ini sudah terdaftar 43 mahasiswa Beasiswa Nusantara yang aktif kuliah di Universitas Budi Luhur. Mahasiswa ini berasal dari Pulau Nias, Padang Sumatera Barat, Murungraya Kalimantan Barat, Pangkalan Bun Kalimantan Tengah, Sampit Kalimantan Tengah, Tana Toraja Sulawesi Selatan, Palu Sulawesi Tengah,”beber dia.
Diungkapkan Wendi bahwa, tahun 2018 ini pihaknya juga telah menyediakan beasiswa bagi anak-anak suku pedalaman, termasuk anak-anak SAD. “Kita juga menyediakan beasiswa untuk tingkat SMK, SMP, SD maupun TK,”kata dia.
Diketahui, penandatanganan nota kesepakatan atau MoU ini disaksikan langsung oleh pihak Universitas Budi Luhur yakni Ketua Pusat Studi Kebudiluhuran Dr. Yusran, Direktur Riset dan Pengabdian Masyarakat Dr. Krisna Adyarta, Kasubdit Pengabdian Masyarakat dan KKN, Putri Suryandari, M.Ars, dan Kasubdit Kerjasama dan Humas Liza Dwi Ratna Dewi, M.Si.
Sementara, dari pihak Yayasan Orik disaksikan langsung oleh Ahmad Firdaus Ketua Yayasan Orik, Direktur Program Willy Marlupi dan Sekretariat Program Budi Utomo. [orik]
Pada pertemuan ini, Yayasan Orik dan Yayasan Budi Luhur sepakat bekerjsama untuk mengembangkan potensi Suku Anak Dalam (SAD) yang berada di wilayah Provinsi Jambi khusunya Kabupaten Tebo.
Kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan nota kesepakatan atau MoU antara Pembina Yayasan Orik, Teguh Suhendro, SH, M. Hum, dengan Yayasan Budi Luhur melalui Universitas Budi Luhur yang diwakili langsung oleh Deputi Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Dr. Ir. Wendi Usino, di Universitas Budi Luhur.
Awal kerjasama, Universitas Budi Luhur akan menurunkan tiga kelompok mahasiswanya untuk melakukan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) di tiga lokasi SAD di Jambi. Sebelum KKN, tiga kelompok ini akan melakukan Pra KKN untuk mengetahui secara detail wilayah, budaya dan tradisi SAD.
“Pra KKN ini penting dilakukan. Disini awal kita mengetahui budaya dan cara pendekatan kepada SAD. Ini akan sangat menentukan keberhasilan program kedepannya,”ujar Teguh Suhendro Ketua Pembina Yayasan Orik didamping Ahmad Firdaus Ketua Yayasan Orik.
“Kami dari pihak Yayasan Orik berharap dengan kerja sama ini bisa memajukan pendidikan dan mengangkat potensi saudara kita di pedalaman, terutama SAD yang di Kabupaten Tebo,”harap Ahmad Firdaus.
Sementara, Deputi Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Dr. Ir. Wendi Usino menyampaikan bahwa, kerjasama ini merupakan salah satu wujud kepedulian Universitas Budi Luhur kepada pendidikan Suku Pedalaman yang ada di Indonesia.
Selain menerjunkan mahasiswanya untuk KKN dibeberapa daerah pedalaman, pihaknya juga telah menyediakan Program Beasiswa Nusantara sejak tahun 2004 lalu.
“Saat ini sudah terdaftar 43 mahasiswa Beasiswa Nusantara yang aktif kuliah di Universitas Budi Luhur. Mahasiswa ini berasal dari Pulau Nias, Padang Sumatera Barat, Murungraya Kalimantan Barat, Pangkalan Bun Kalimantan Tengah, Sampit Kalimantan Tengah, Tana Toraja Sulawesi Selatan, Palu Sulawesi Tengah,”beber dia.
Diungkapkan Wendi bahwa, tahun 2018 ini pihaknya juga telah menyediakan beasiswa bagi anak-anak suku pedalaman, termasuk anak-anak SAD. “Kita juga menyediakan beasiswa untuk tingkat SMK, SMP, SD maupun TK,”kata dia.
Diketahui, penandatanganan nota kesepakatan atau MoU ini disaksikan langsung oleh pihak Universitas Budi Luhur yakni Ketua Pusat Studi Kebudiluhuran Dr. Yusran, Direktur Riset dan Pengabdian Masyarakat Dr. Krisna Adyarta, Kasubdit Pengabdian Masyarakat dan KKN, Putri Suryandari, M.Ars, dan Kasubdit Kerjasama dan Humas Liza Dwi Ratna Dewi, M.Si.
Sementara, dari pihak Yayasan Orik disaksikan langsung oleh Ahmad Firdaus Ketua Yayasan Orik, Direktur Program Willy Marlupi dan Sekretariat Program Budi Utomo. [orik]
Posting Komentar
Posting Komentar