Sepakat Kerjasama, Yayasan Orik Tanda Tangani MoU Dengan Yayasan Budi Luhur
Orik.or.id
- Yayasan Orang Rimbo Kito (Orik) gelar pertemuan dengan Yayasan Budi Luhur di
Universitas Budi Luhur di Jl. Raya Ciledug, Petukangan Utara, Pesanggrahan,
Jakarta Selatan, Sabtu (17/11).
Pada pertemuan ini, Yayasan Orik dan Yayasan Budi
Luhur sepakat bekerjsama untuk mengembangkan potensi Suku Anak Dalam (SAD) yang
berada di wilayah Provinsi Jambi khusunya Kabupaten Tebo.
Kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan nota
kesepakatan atau MoU antara Pembina Yayasan Orik, Teguh Suhendro, SH, M. Hum,
dengan Yayasan Budi Luhur melalui Universitas Budi Luhur yang diwakili langsung
oleh Deputi Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Dr. Ir. Wendi Usino, di
Universitas Budi Luhur.
Awal kerjasama, Universitas Budi Luhur akan
menurunkan tiga kelompok mahasiswanya untuk melakukan program Kuliah Kerja
Nyata (KKN) di tiga lokasi SAD di Jambi. Sebelum KKN, tiga kelompok ini akan
melakukan Pra KKN untuk mengetahui secara detail wilayah, budaya dan tradisi
SAD.
“Pra KKN ini penting dilakukan. Disini awal kita
mengetahui budaya dan cara pendekatan kepada SAD. Ini akan sangat menentukan
keberhasilan program kedepannya,”ujar Teguh Suhendro Ketua Pembina Yayasan Orik
didamping Ahmad Firdaus Ketua Yayasan Orik.
“Kami dari pihak Yayasan Orik berharap dengan kerja
sama ini bisa memajukan pendidikan dan mengangkat potensi saudara kita di
pedalaman, terutama SAD yang di Kabupaten Tebo,”harap Ahmad Firdaus.
Sementara, Deputi Rektor Bidang Akademik dan
Kemahasiswaan Dr. Ir. Wendi Usino menyampaikan bahwa, kerjasama ini
merupakan salah satu wujud kepedulian Universitas Budi Luhur kepada pendidikan
Suku Pedalaman yang ada di Indonesia.
Selain menerjunkan mahasiswanya untuk KKN dibeberapa
daerah pedalaman, pihaknya juga telah menyediakan Program Beasiswa Nusantara
sejak tahun 2004 lalu.
“Saat ini sudah terdaftar 43 mahasiswa Beasiswa Nusantara yang aktif kuliah di Universitas Budi Luhur. Mahasiswa ini berasal dari Pulau Nias, Padang Sumatera Barat, Murungraya Kalimantan Barat, Pangkalan Bun Kalimantan Tengah, Sampit Kalimantan Tengah, Tana Toraja Sulawesi Selatan, Palu Sulawesi Tengah,”beber dia.
“Saat ini sudah terdaftar 43 mahasiswa Beasiswa Nusantara yang aktif kuliah di Universitas Budi Luhur. Mahasiswa ini berasal dari Pulau Nias, Padang Sumatera Barat, Murungraya Kalimantan Barat, Pangkalan Bun Kalimantan Tengah, Sampit Kalimantan Tengah, Tana Toraja Sulawesi Selatan, Palu Sulawesi Tengah,”beber dia.
Diungkapkan Wendi bahwa, tahun 2018 ini pihaknya
juga telah menyediakan beasiswa bagi anak-anak suku pedalaman, termasuk
anak-anak SAD. “Kita juga menyediakan beasiswa untuk tingkat SMK, SMP, SD
maupun TK,”kata dia.
Diketahui, penandatanganan nota kesepakatan atau MoU
ini disaksikan langsung oleh pihak Universitas Budi Luhur yakni Ketua Pusat
Studi Kebudiluhuran Dr. Yusran, Direktur Riset dan Pengabdian Masyarakat Dr.
Krisna Adyarta, Kasubdit Pengabdian Masyarakat dan KKN, Putri Suryandari,
M.Ars, dan Kasubdit Kerjasama dan Humas Liza Dwi Ratna Dewi, M.Si.
Sementara, dari pihak Yayasan Orik disaksikan
langsung oleh Ahmad Firdaus Ketua Yayasan Orik, Direktur Program Willy Marlupi
dan Sekretariat Program Budi Utomo. [orik]
Posting Komentar
Posting Komentar