Curhat Ke Mahasiswa Budi Luhur, Temenggung Berharap Ada Hutan Adat SAD
Salah satu program dari mahasiswa tersebut adalah mengangkat potensi Suku Anak Dalam (SAD) yang berada di desa tersebut.
Saat menjumpai kelompok SAD dibawah pimpinan Temenggung Ngadap, kelompok mahasiswa KKN ini menerima keluhan atau curhatan dari pimpinan SAD atau Temenggung Ngadap.
Salah satu yang disampaikan temenggung kepada mahasiswa adalah soal hutan adat yang saat ini memang dibutuhkan oleh warga SAD. “Kami berharap pemerintah mengesahkan hutan adat untuk kami anak suku dalam, “kata Temenggung Ngadap kepala mahasiswa KKN Universitas Budi Luhur, Rabu (30/01/2019).
Menurut Temenggung, selama ini tidak ada kejelasan terkait hutan adat untuk SAD. Sementara, kata dia, setiap tahun luasan hutan tempat mereka bernaung selalu berkurang karena dibabat oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. “Lihat saja sendiri, hutan kami semakin sempit karena diolah oleh orang luar, “kata Temenggung lagi.
Untuk itu, Temenggung minta kepada pemerintah agar segera menentukan lokasi dan luasan hutan adat khusus untuk SAD. “Hutan tempat kami menggantungkan hidup. Kalau sudah habis dibabat, terus kami mau hidup dimana, “ketusnya.
Salah seorang mahasiswa KKN Universitas Budi Luhur, Wildan membenarkan keluhan Temenggung Ngadap tersebut. “Iya Bang. Temenggung berharap pemerintah mengesahkan hutan adat untuk SAD. Tapi itu bukan wewenang kami, “singkat dia. [orik]
Posting Komentar
Posting Komentar